Friday 17 November 2017

Suku Bunga Terhadap Forex Cargo


CHRISTIN PUTRI ELSA ROTUA 0931150020 A. PENDAHULUANLATAR BELAKANG Lingkungan Ekonomi macro merupakan Lingkungan yang mempengaruhi Operasi Perusahaan sehari 8208 hari. Kemampuan investitore Dalam memahami dan meramalkan kondisi Ekonomi macro di masa Datang akan sangat berguna Dalam pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Karena di prezzo Saham di Bursa pasar modale Tidak selamanya tetap, Ada kalanya meningkat dan Bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di pasar modale, terjadinya fluktuasi di prezzo Saham tersebut menjadikan borsa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investitore). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan di prezzo Saham Bisa terjadi Karena Faktor fondamentale, psikologis, maupun eksternal. Untuk itu, seorang investitore Harus mempertimbangkan beberapa Indikator Ekonomi macro Yang Bisa membantu Dalam investitore membuat investasinya keputusan. Indikator Ekonomi macro Yang seringkali dihubungkan dengan pasar modale Adalah fluktuasi Tingkat bunga, inflasi, Kurs rupia, dan lainnya. Secara teori, Tingkat bunga dan di prezzo Saham memiliki hubungan Yang negativo (bertolak belakang). Tingkat bunga yang terlalu Tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (valore attuale) aliran kas Perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada Tidak akan menarik Lagi. Tingkat bunga yang Tinggi Juga akan meningkatkan biaya modale yang akan ditanggung Perusahaan dan juga akan menyebabkan tornare yang diisyaratkan investitore dari Suatu investasi akan meningkat. Demikian pula halnya dengan inflasi, Tingkat inflasi Yang Tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi Ekonomi Yang Terlalu Panas (surriscaldato). Artinya, kondisi Ekonomi mengalami permintaan atas Produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga di prezzo 8208 di prezzo cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu Tinggi Juga akan menyebabkan penurunan Daya Beli uang (potere di acquisto del denaro). Disamping itu, inflasi Yang Tinggi Juga Bisa mengurangi Tingkat pendapatan riil yang diperoleh investitore Dari investasinya. Kurs merupakan variabel macro Ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas di prezzo Saham. Depresiasi mata uang Domestik akan meningkatkan del volume ekspor. Bila permintaan pasar cukup internasional elastis hal ini akan flusso di cassa meningkatkan Perusahaan Domestik, Yang kemudian meningkatkan di prezzo Saham, Yang tercermin pada IHSG. Sebaliknya, Jika emiten membeli Produk Dalam Negeri, dan memiliki Hutang Dalam bentuk dollaro maka di prezzo sahamnya Turun akan. Depresiasi Kurs Akan menaikkan di prezzo Saham yang tercermin pada IHSG Dalam perekonomian yang mengalami inflasi. B. PERUMUSAN MASALAH 183 Apakah variabel Tingkat Suku bunga, inflasi dan Nilai kurs mata uang mempengaruhi investasi Dalam Suatu Negara 8220Indonesia8221 Investasi diartikan sebagai Penanaman uang di Suatu Perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi Adalah membeli Suatu Aset yang diharapkan di masa Datang dapat dijual kembali dengan nilai yang Lebih Tinggi. Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi Dalam perekonomian Indonesia. - Pengaruh Nilai Tukar Secara teoritis dampak perubahan Tingkat nilai Tukar dengan investasi bersifat incertezza (Tidak Pasti). Pengaruh Tingkat Kurs yang berubah pada investasi dapat berpengaruh pada Dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran Domestik. Dalam jangka Pendek, penurunan Tingkat Nilai Tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi Domestik atau yang dikenal spesa dengan effetto di riduzione. Karena penurunan Tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil Aset Masyarakat yang disebabkan kenaikan Tingkat di prezzo-di prezzo Secara Umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan Domestik Masyarakat. Gejala diatas pada Tingkat Perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran atau alokasi modale pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh Aspek pengalihan pengeluaran (commutazione spesa) Akan perubahan Tingkat kurs pada investasi relatif Tidak menentu. Penurunan Nilai Tukar mata uang Domestik Akan menaikkan Produk-Produk impor yang diukur dengan mata uang Domestik dan dengan demikian akan meningkatkan di prezzo barang-barang Yang diperdagangkan barang-barang ekspor (beni scambiati) relatif terhadap barang-barang yang Tidak diperdagangkan (beni non scambiati) . sehingga didapatkan kenyataan nilai Tukar mata uang Domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. - Pengaruh Tingkat Suku Bunga bunga Tingkat mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modale atau Bahan Baku produksi memerlukan modale (ingresso) rimasto untuk menghasilkan uscita Barang finale. - Pengaruh Tingkat Inflasi Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada Tingkat investasi hal ini disebabkan Karena Tingkat inflasi yang Tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan Dalam jangka panjang inflasi yang Tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modale Serta menimbulkan distrosi Informasi tentang di prezzo-di prezzo relatif. Disamping ITU menurut Greene dan Pillanueva (1991), Tingkat inflasi Yang Tinggi Sering dinyatakan sebagai Ukuran ketidakstabilan roda Ekonomi macro dan Suatu ketidakmampuan pemerintah Dalam mengendalikan kebijakan Ekonomi macro. Di Indonesia kenaikan Tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan Tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, Dalam upayanya menurunkan Tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah Sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (Tigh politica di denaro). Dengan demikian Tingkat inflasi Domestik Juga berpengaruh pada investasi Secara Tidak langsung melalui pengaruhnya pada Tingkat bunga Domestik. Seperti dilakukan banyak Negara di Dunia, pemerintah mengundang guna investitori berpartisipasi menanamkan modalnya di Sektor-Sektor Infrastruktur, seperti jalan tol, Sumber energi Listrik, aria Sumber Daya, Pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan Dalam mata uang rupia atau mata uang Asing. Melihat perkembangan macro-Ekonomi Saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan Tingkat bunga. Pembangunan Kembali Infrastruktur tampaknya menjadi Satu alternatif pilihan yang dapat diambil Oleh pemerintah Dalam Rangka menanggulangi Krisis. Pembangunan Infrastruktur Akan menyerap banyak Tenaga Kerja yang akan selanjutnya berpengaruh pada meningkatnya gairah Ekonomi Masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi Yang dicapai Oleh Dunia Usaha akan makin besar dan investasi yang didapat Semakin meningkat. Apa Saja Faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan Ekonomi ialah sebagai berikut. BarangModal Agar Ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modale Harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan Ekonomi Baru dimungkinkan jika investasi neto Lebih nol Dari Besar. Sebab Jika sama dengan Nol, perekonomian Hanya dapat berproduksi pada Tingkat sebelumnya. TenagaKerja Sampai Saat ini, khususnya di Negara Sedang berkembang, Tenaga Kerja Masih merupakan Faktor produksi yang Sangat dominan. Penambahan Tenaga Kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan uscita. Namun, jumlah Kerja Kerja yang dapat dilibatkan Dalam prose produksi akan Semakin sedikit jika teknologi yang digunakan Semakin Tinggi. Teknologi Penggunaan Teknologi yang Semakin memacu Tinggi sangat pertumbuhan Ekonomi, Jika Hanya dlihat dari peningkatan uscita. Melalui penggunaan Teknologi yang guna tepat, manusia dapat memanfaatkan Secara ottimale potensi yang ada Dalam diri dan lingkungannya. Uang Dalam perekonomian moderno. uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang Bagi perekonomian ibarat Darah Dalam Tubuh manusia Makin banyak uang yang digunakan Dalam prose produksi, uscita besar makin yang Lebih besar Jika penggunaannya efisien. Manajemen Manajemen Adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian, terutama Bagi perekonomian yang sangat moderno mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang Jauh Lebih berguna dibanding barang modale yang Banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi Tinggi. Suatu perekonomian yang Tidak terlalu mengandalkan Teknologi Tinggi, Namun dengan manajemen yang Baik, mampu mempertahankan Tingkat pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi. Kewirausahawan (Imprenditorialità) Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa ingresso yang akan dikombinasikannya menghasilkan barang dan Jasa yang dibutuhkan Masyarakat atau menjadi barang dan Jasa yang akan dibutuhkan Masyarakat. Kemampuan ingresso mengombinasikan dapat disebut sebagai k. emampuan Inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan Inovasi Tidak Selalu dikaitkan dengan Teknologi Tinggi. Contohnya, Produk Coca Cola, salah Satu Minuman Ringan terlaris di Dunia, dihasilkan Oleh wirausaha Amerika Serikat. Informasi condizioni Costi agar pasar borsa efek dapat Lebih mengetahui keadaan Adalah dari Arus infomasi. Dengan Informasi yang Sempurna dan seimbang akan membuat para pelaku Ekonomi dapat mengambil keputusan dengan Lebih Cepat dan Lebih Baik. Suku bunga nominale di Amerika Serikat (AS) Adalah 8. Para investitore di AS memperkirakan Tingkat inflasi sebesar 6, Yang berarti mereka mengharapakan pengembalian riil sebesar 2 Selama 1 tahun. Suku bunga nominale di Kanada Adalah 13. Dengan mengasumsikan bahwa investitore Canada Juga menginginkan pengembalian riil sebesar 2, taksiran inflasi di Kanada haruslah sebesar 11. Berdasarkan teori paritas Daya Beli (PPP), dollaro Canada diperkirakan akan terdepresiasi sekitar 5 terhadap dollaro AS (inflasi Karena di Kanada Lebih Tinggi 5). Maka, investitore AS Tidak akan memperoleh keuntungan dari investasi di Kanada Karena perbedaan suku bunga sebesar 5 akan terkompensasi Oleh investasi pada mata uang yang diperkirakan nilainya Turun 5 pada Akhir periode investasi. Investor AS Akan mendapatkan 8 dari investasi di Kanada, sama dengan Hasil yang merekaperoleh dari investasi di AS. Sama seperti contoh Kasus di ATAS, apabila pada tahun 1963 inflasi di Indonesia Lebih Tinggi dibanding inflasi di Amerika maka rupiah akan terdepresiasi. Investor8211investor Tidak memperoleh keuntungan dari investasinya di Indonesia Karena perbedaan suku bunga tersebut. Implikasi dampak pescatore internasional (IFE) Asing bagi investitore yang berupaya memanfaatkan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang relatif Tinggi akan sama. Investor Asing Akan terkena dampak negatif dari Tingkat inflasi AS yang relatif Lebih Tinggi jika mereka berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang Lebih Tinggi. Tingkat Suku bunga di nominale Adalah 8 dan di Jepang Adalah 5. Taksiran Tingkat pengembalian riil dikedua Negara tersebut Adalah 2. Tingkat inflasi AS diperkirakan 6, sementara Tingkat inflasi di Jepang diperkirakan 3. Berdasarkan teori paritas Daya Beli (PPP), Yen Jepang diperkirakan Akan terapresiasi sebesar 3 Karena perbedaan Tingkat inflasi. Jika terjadi perubahan kurs seperti yang Telah diperkirakan, investitore Jepang Yang berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang Lebih Tinggi akan memperoleh Hasil yang sama dengan Hasil investasi pada negara mereka sendiri. Meskipun Suku bunga AS 3 Lebih Tinggi, investitore Jepang akan membeli kembali Yen pada Akhir periode investasi dengan di prezzo yang Lebih Tinggi 3 dibandingkan di prezzo penjualan Yen mereka dahulu. Karenanya, pengembalian dari investasi di AS Tidak Lebih Tinggi dibanding dengan yang mereka peroleh jika melakukan investasi di Jepang. Inflasi terjadi ketika jumlah offerta di moneta di Masyarakat terlalu Tinggi. Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang Asing akan Semakin menguat. Ketika mata uang Asing ITU menguat, di prezzo di importazione Akan Naik Semakin sedangkan di prezzo ekspor akan Semakin Turun. Hal ini menyebabkan Perusahaan di Indonesia yang banyak mengimpor dari luar Harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan Pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal ini Juga berdampak pada investitore yang MERASA Rugi untuk menanamkan modalnya, sehingga Nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi Hal ITU, pemerintah mengambil Jalan dengan Teori dampak Fisher internasional (International Fisher Effect8211IFE) dimana Mereka melakukan peningkatan Suku bunga Untuk menarik Kembali para nasabahnya Untuk dapat mengurangi soldi supply. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Nilai Tukar Mata Uang Pergerakan di prezzo di pasar forex Dinamis Sangat Dan dipengaruhi Oleh berbagai Faktor. Selain para Pemain besar dan institusi keuangan, pengaruh Faktor fondamentale Juga berperan Dalam menggerakkan pasar, salah satunya Adalah suku bunga yang ditentukan Oleh sentral banca Suatu Negara. Dalam keadaan normale investitore tentu mengharapkan perolehan (ritorno) yang Tinggi dari instrumen investasi yang dipilihnya termasuk mata uang. Tingkat Suku bunga Dalam hal ini sangat mempengaruhi nilai Tukar Suatu mata mata uang terhadap uang lainnya. Tingkat Suku bunga menentukan nilai tambah mata uang Suatu Negara. Semakin Tinggi Suku bunga Suatu mata uang, Akan Semakin Tinggi Pula permintaan akan mata uang negara tersebut. Tingkat Suku bunga diatur Oleh banca sentral, dan Jika Dalam jangka panjang banca sentral Selalu menaikkan suku bunga maka tendenza nilai Tukar mata uang Negara tersebut terhadap Negara rimasto akan cenderung Naik. Hal ini akan Terus berlangsung sampai ada yang Faktor rimasto mempengaruhi banca atau sentral kembali menurunkan Suku bunganya. Pengaruh kenaikan Tingkat suku bunga Sebagai illustrasi ambillah contoh EURAUD. Saat ini Suku bunga mata uang Euro Adalah 0,50 dan dollaro l'Australia 2,75. Jika banca sentral Kawasan euro (BCE) menaikkan Tingkat suku bunga sebesar 0,25 maka suku bunga EUR akan menjadi 0.75. Asumsikan Suku bunga AUD Tidak berubah sehingga permintaan akan AUD juga relatif tetap. Kenaikan Tingkat Suku bunga Euro akan menarik investitore untuk memindahkan bene investasinya (misalnya Saham, Properti atau mata uang lain) ke mata uang Euro Karena mereka ingin mendapatkan keuntungan dari perubahan Tingkat suku bunga tersebut. Walaupun pada contoh di ATAS suku bunga EUR Masih Lebih rendah dari Suku bunga AUD, Namun perubahan Tingkat suku bunga tersebut menyebabkan permintaan akan mata uang EUR di livello konsumen meningkat sehingga nilai Tukar Euro terhadap dollaro in Australia atau EURAUD Juga Naik. Jika Suku bunga mata uang Negara lain Tidak berubah, Maka kenaikan suku bunga EUR tersebut Tidak Hanya berpengaruh pada Nilai EURAUD Saja, Namun Juga terhadap nilai Tukar euro rispetto mata uang lainnya. Dalam hal ini nilai EURxxx (xxx Adalah mata uang lainnya) Naik Akan. Pengaruh penurunan Tingkat suku bunga Sebaliknya dari contoh di ATAS, Jika BCE menurunkan Tingkat suku bunganya semisal 0,25 Juga sehingga suku bunga EUR menjadi 0.25. Investor Akan Segera melepas kepemilikannya atas mata uang Euro dan beralih ke Jenis bene lainnya seperti Saham, Properti atau mata uang Negara rimasto yang Tingkat suku bunganya Lebih Tinggi. Jika ini terjadi maka nilai Tukar EUR terhadap mata uang lainnya Turun Akan, atau EURxxx akan melemah. Perubahan Arah pergerakan nilai Tukar di ATAS terjadi Hanya pada Saat ada perubahan Tingkat Suku bunga, atau ISU dan juga voce yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan suku bunga seperti Tingkat inflasi yang Tinggi, defisit neraca perdagangan yang makin besar dan sebagainya. Dalam pasar forex ISU perubahan Tingkat suku bunga sangat sensitif, Oleh karenanya komentar seorang Gubernur atau Kepala banca sentral akan sangat mempengaruhi fluktuasi nilai Tukar mata uang Suatu Negara. Di samping ITU perbedaan Tingkat suku bunga antara 2 mata uang Bisa menyebabkan terjadinya carry trade. Makin besar selisih suku bunga makin Tinggi Pula potensi portare negoziazione terhadap pasangan mata uang tersebut

No comments:

Post a Comment